Memahami Pentingnya Kemampuan Problem Solving di Dunia Perkuliahan



Sobat Caravel, selamat datang di postingan kali ini! Kita akan membahas tentang kemampuan problem solving yang penting untuk dikuasai, terutama di dunia perkuliahan. Sebelumnya, kita telah mempelajari banyak fakta ilmiah di bangku SD, SMP, SMA, namun kita belum diajarkan untuk mengamati masalah yang terjadi di sekitar kita dan mencoba mencari solusi dengan penelitian yang mendalam. Namun, jangan khawatir, kita pasti pernah menghadapi sebuag masalah dan mencoba untuk memecahkannya di masa lalu. Tapi, ketika kita sudah berada di lingkungan perkuliahan, kita harus benar-benar mampu memecahkan masalah dengan metode ilmiah yang berbeda. Sumber-sumber yang kita gunakan pun lebih beragam, tidak hanya terbatas pada Wikipedia, blog, atau berita, tetapi juga jurnal ilmiah yang bisa kita dapatkan dari mesin pencari Google Scholar, Researchgate, ScienceDirect, dan mesin pencari jurnal ilmiah lainnya.


Sebagai mahasiswa, kemampuan problem solving sangatlah penting. Kita akan banyak dihadapkan dengan tugas-tugas yang membutuhkan pemecahan masalah dengan metode ilmiah. Meskipun di bangku SD, SMP, SMA, kita bisa mencari sumber dari Google, namun di perguruan tinggi kita harus lebih mendalam dan menyelami sumber yang lebih kredibel.


Jadi, mari kita pelajari lebih lanjut tentang pentingnya kemampuan problem solving di dunia perkuliahan. Ikuti terus postingan ini ya!


Problem Solving di Dunia Perkuliahan

Dalam dunia perkuliahan, pemecahan masalah memang memiliki perbedaan yang signifikan dengan pemecahan masalah di dunia lainnya. Menurut Beebe dan Masterson (2015), problem solving merupakan sebuah proses yang membantu kita mengatasi masalah-masalah yang muncul dengan tujuan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Meskipun pada awalnya pengertian ini tidak terlalu berbeda dengan pengertian umum, namun ketika kita mendalami lebih dalam bagaimana problem solving di dunia perkuliahan, sebenarnya terdapat perbedaan yang sangat penting.


Sebagai contoh, jika kita diberikan tugas untuk membuat esai tentang bagaimana cara memperbaiki kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, tentunya kita akan menemukan banyak sumber yang memberikan berbagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, sebenarnya dosen kita tidak hanya tertarik dengan strategi tersebut karena sudah banyak strategi yang tersedia di luar sana. Sebenarnya, tujuan dosen kita memberikan tugas tersebut adalah untuk melatih dan mengamati kemampuan berpikir kita yang meliputi kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi atau yang dikenal sebagai 4C, 21st Century Skills.


Problem Solving sebagai Nilai Inti dalam Budaya Akademik

Dalam dunia akademik, pemecahan masalah menjadi salah satu nilai inti yang tak bisa diabaikan begitu saja. Hal ini pun pernah dibahas oleh Mimin Caravel yang menggarisbawahi pentingnya memahami budaya akademik sebelum memasuki dunia perkuliahan. Seperti yang kita ketahui, kemampuan pemecahan masalah tidak hanya berasal dari rasa ingin tahu yang tinggi, melainkan kita juga bisa memulai dari hal-hal sederhana terlebih dahulu.


Tak hanya itu, Dr. Patrick Aouad, seorang Medical Doctor, Research Fellow di Northern Clinical School, The University of Sydney, pun mengungkapkan bahwa nilai inti dalam budaya akademik adalah ketika kita mulai mempertanyakan hal-hal yang sederhana seperti keberadaan kita, bagaimana cara membuat dunia ini menjadi lebih baik, dan memahami diri kita secara lebih mendalam. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan dihadapkan dengan problem solving dalam proses mencari jawabannya.


Selanjutnya, kolaborasi menjadi salah satu nilai inti dalam budaya akademik yang tak kalah penting. Kemampuan ini melibatkan keterampilan pemecahan masalah di dalamnya. Sebagai contoh, ketika kita diberikan tugas kelompok, kita akan berhadapan dengan banyak orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan latar belakang budaya, pendidikan, dan faktor lainnya. Hanya dengan memadukan semua perbedaan tersebut, kita bisa menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan yang sedang terjadi. Melalui kolaborasi, kita bisa menjadi agen perubahan dan meninggalkan jejak sebagai individu yang memberikan kontribusi positif dalam kelompok.


Para akademisi lainnya dari University of Sydney dengan tegas menyatakan bahwa problem solving merupakan keterampilan esensial dalam budaya akademik. Dr. Helen Johnston, seorang dosen senior di School of Physics, menjelaskan bahwa dosen tidak hanya menyampaikan sekumpulan fakta saja, tetapi juga menguji kemampuan mahasiswa untuk mengamati sebuah isu, menuliskannya, dan mencari solusi terbaik untuk diterapkan. Terutama, kemampuan ini akan diuji nanti pada penghujung semester atau dalam tugas akhir, yaitu skripsi.


Dr. Astrid Frotjold, seorang Dosen Perawatan Akut di Sydney Nursing School, menjelaskan bahwa kemampuan problem solving sangat penting ketika. Mengetahui hal tersebut, kita harus mulai mempertanyakan dan menganalisis konten-konten dari materi perkuliahan. Ia mengingatkan kita bahwa tidak hanya mempelajari fakta-fakta yang terjadi, tapi kita harus juga harus mempertimbangkan bahwa penjelasan dosen mungkin memiliki pandangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus selalu berpikir bahwa selalu ada banyak cara atau pandangan yang mungkin muncul terhadap isu yang sedang dibahas. Dengan kata lain, kemampuan problem solving adalah kunci dalam memperluas pemahaman kita dan menghasilkan solusi yang lebih baik.


Professor Fiona Blyth, seorang Dekan Asosiasi dari Concord Clinical School di Sydney Medical School, membagikan pandangan yang sangat penting tentang pendidikan tinggi. Beliau berpendapat bahwa sebagai mahasiswa, kita harus selalu mempertanyakan segala sesuatu dalam proses pembelajaran. Kita harus belajar berpikir kritis dan kreatif dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah.


Saat kita masuk ke dunia perguruan tinggi, kita tidak hanya belajar untuk mengambil informasi yang tersedia. Dosen tidak hanya menjadi guru yang memberikan penjelasan, tetapi mereka menjadi mitra belajar yang akan membantu kita mengembangkan keterampilan dalam berpikir, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang ada.


Beliau juga menekankan bahwa dalam perguruan tinggi, kita harus belajar untuk berkolaborasi dengan dosen dan rekan-rekan mahasiswa lainnya. Beliau menekankan bahwa dalam proses pembelajaran, kita harus belajar memecahkan masalah dan menghasilkan solusi yang terbaik. Oleh karena itu, mempertanyakan dan menganalisis segala sesuatu yang kita pelajari adalah hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran kita di perguruan tinggi.


Terakhir, Professor Robyn Ewing, seorang Teacher Education and the Arts dari Faculty of Education and Social Work, mengungkapkan bahwa kemampuan problem solving sejalan dengan kemampuan berpikir secara fleksibel, yang meliputi berpikir kritis, kreatif, dan divergen. Mahasiswa harus mampu berpikir sebagai bagian dari sebuah penemuan besar dan memberikan kontribusi yang berarti dalam mencapai tujuan tersebut.


Dengan demikian, para akademisi dari University of Sydney sangat yakin bahwa kemampuan problem solving adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam lingkungan akademik ini. Dalam lingkungan pendidikan tinggi ini, mahasiswa harus mampu berpikir secara fleksibel, menganalisis ide-ide, dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi setiap tantangan yang ada.


Mengapa Problem Solving Penting di Dunia Perkuliahan?

Pernahkah kalian mendengar kata "berpikiran terbuka"? Mimin Caravel ingin menekankan bahwa berpikiran terbuka bukanlah sekadar tentang menerima segala sesuatu tanpa pemikiran yang matang. Menurut Cambridge dictionary, berpikiran terbuka berarti kita bersedia mempertimbangkan ide dan opini yang baru atau berbeda dari pandangan kita sendiri. Namun, kita harus tetap hati-hati dan kritis dalam mempertimbangkan hal-hal tersebut.


Seorang Profesor Matematika, Martin Wechselberger, mengatakan bahwa berpikiran terbuka tidak hanya sekadar menerima semua ide, tetapi juga melibatkan kemampuan problem solving kita. Kita harus mempelajari ide-ide tersebut dan mengevaluasi hasil riset yang kita lakukan. Begitu pula dengan seorang Dosen Senior Biosains, Vanessa Hughes, yang menekankan bahwa problem solving adalah cara kita menciptakan pengetahuan dari informasi yang telah kita sintesiskan. (baca: Memahami Perbedaan antara Data, Informasi, Pengetahuan, dan Kebijaksanaan)


Namun, dalam proses mensintesiskan informasi tersebut, kita harus mampu menganalisis dan menilai apa yang orang lain katakan dan kemudian membentuk argumen yang otentik dari pemikiran kita sendiri. Ini adalah kunci keberhasilan kita di dunia perkuliahan, seperti yang disampaikan oleh Associate Professor Ken Cruickshank dari Fakultas Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial. Dosen tidak hanya tertarik pada mahasiswa yang pandai dalam mempelajari dan menghafal materi, tetapi juga tertarik pada ide-ide yang benar-benar otentik dari pemikiran mahasiswa itu sendiri.


Oleh karena itu, mari kita bersama-sama belajar untuk berpikiran terbuka dengan baik. Mari kita tetap kritis dalam mempertimbangkan ide dan opini yang baru atau berbeda, dan kemudian mengembangkan pemikiran otentik kita sendiri melalui problem solving yang baik. Dengan cara ini, kita dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan berhasil meraih keberhasilan di dunia perkuliahan dan masa depan. Sampai di sini saja. Semoga bermanfaat postingan kali ini. See you! 😊


Referensi


Aouad, P. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Beebe, S. A., & Masterson, J. T. (2015). Communicating in small groups.


Blyth, F. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Cruickshank, K. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Ewing, R. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Frotjold, A. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Hughes, V. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Johnston, H. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.


Wechselberger, M. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.

No comments:

Post a Comment

Pages