Cara Membaca Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar

 

Halo sahabat Caravel semuanya, alhamdulilah setelah kemarin saya menulis postingan tentang Membedakan Sumber-sumber Primer, Sekunder, dan Tersier, sekarang kita akan membahas tentang hal yang lebih spesifik, yaitu jurnal ilmiah. Lebih jauh, kita akan mencoba memahami karakteristik dari jurnal ilmiah dan juga bagaimana cara membaca jurnal ilmiah. Seperti yang mungkin beberapa dari kita sudah ketahui bahwa untuk membaca teks ilmiah yang satu ini memerlukan teknik dan juga pengetahuan awal. Jika tidak, kita akan menemukan banyak istilah-istilah yang sangat spesifik sesuai disiplin ilmu masing-masing. Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pengetahuan-pengetahuan awal terhadap disiplin ilmu yang kita fokuskan sekarang.


Ciri-ciri jurnal ilmiah

Jurnal ilmiah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan artikel ilmiah yang lainnya. Pertama, jurnal adalah suatu artikel yang bersifat spesifik yang mana teks ini ditujukan untuk para spesialis di bidang disiplin ilmunya masing-masing. Hal ini karena teks ini ditulis juga oleh ahli dalam bidangnya. Di dalam teksnya menyajikan hasil-hasil studi terbaru atau dapat juga berupa sebuah kritik dari penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan referensi dan pertimbangan untuk akademisi lainnya.


Seterusnya, jurnal ilmiah juga dipublikasikan secara berkala yakni beberapa kali dalam satu tahun dan di dalamnya berisi hasil-hasil penilitian yang ditulis dalam format yang sudah ditentukan. Jumlah kata dalam jurnal ilmiah ini biasanya sekitar 2000 sampai 7000 kata panjangnya. Hal yang perlu kita ingat adalah jurnal ilmiah bersifat dependen yakni satu jurnal ilmiah merupakan salah kumpulan pengetahuan yang ada di luaran sana. Jadi, satu artikel akan saling terikat satu sama lain (Alexander et al., 2008).


Terakhir, sebelum dipublikasikan, jurnal ilmiah ini juga akan melalui proses yang namanya peer review atau dalam bahasa Indonesia disebut penelaahan/penilaian sejawat. Itulah yang membuat artikel ini dapat dikatakan ilmiah, kredibel, dan otoritatif (Blake & Bly, 1993; Nwagwu & Onyancha, 2015). Jadi, ketika kita ingin mengutip dalam menulis artikel ilmiah, terutama dalam bidang sains, utamakan jurnal ilmiah ini sebagai salah satu informasi primer dalam tulisan kita mulai sekarang.


Cara membaca jurnal ilmiah?

Jurnal ilmiah terbagi menjadi dua bidang ilmu yang biasa kita dengar, yaitu jurnal ilmiah sains dan ilmu humaniora. Pada dasarnya, kita akan melihat 5 hal yang sama dalam hal konten dari kedua bidang ilmu tersebut. Perhatikan gambar bagian-bagian jurnal di bawah berikut.

  • Warna merah: rincian dari jurnal meliputi tanggal publikasi, volume, nomor terbitan, dan tanggal penerbitan
  • Warna biru: judul artikel dan rincian penulis
  • Warna hijau: abstrak (rangkuman secara keseluruhan dari jurnal tersebut)
  • Warna kuning: pendahuluan dan simpulan
  • Warna ungu: daftar pustaka


Sumber: Coursera & The University of Sydney

Sumber: Coursera & The University of Sydney

Sumber: Coursera and The University of Sydney


Ciri jurnal ilmiah dalam bidang sains

Setelah di atas kita mengetahui bagian-bagian yang sama dalam jurnal ilmiah di bidang sains dan ilmu humaniora. Selanjutnya, kita akan melihat bagian khusus yang hanya ada dalam bidang sains. Perhatikan jurnal dalam bidang sains berikut.

  • Warna abu: bagian metodologi
  • Warna hitam: hasil, tabel-tabel atau gambar-gambar, dan pembahasan


Sumber: Coursera & The University of Sydney

Sumber: Coursera & The University of Sydney

Sumber: Coursera & The University of Sydney

Dalam jurnal ilmiah ini, bagian yang khasnya, yaitu adanya bagian metodologi yang mana berisi pemaparan bagaimana studi tersebut dilakukan dan juga alasan-alasan menggunakan metode penelitian tertentu yang dipilih oleh peneliti. Selain itu, ada juga bagian hasil yang menjelaskan data-data yang sudah dianalisis secara rinci, pertanyaan dari penelitian sudah terjawab, dan gambar-gambar atau tabel-tabel pengolahan data-pun ada di bagian ini. Terakhir, sebelum masuk ke bagian simpulan, di bagian pembahasan, penulis akan menjelaskan bagaimana peneliti membuat argumen untuk mendukung bagian simpulan dari studi, menjelaskan bagaimana hasil studi dapat menjawab pertanyaan penelitiannya, keterbatasan dari penelitian tersebut apa, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Terkadang, ada beberapa jurnal ilmiah yang bagian hasil + pembahasan disatukan atau juga pembahasan + kesimpulan yang disatukannya (Kroemer, 2020).


Ciri jurnal ilmiah dalam bidang humaniora

Setelah kita mengetahui bagian-bagian dari jurnal ilmiah dalam bidang sains, sekarang, kita akan melihat bagaimana bagian-bagian dari jurnal ilmiah dalam bidang humaniora. Perhatikan ketiga gambar-gambar berikut di bawah.

Warna maroon: bagian isi dari artikel ilmiah ini

Sumber: Coursera & The University of Sydney

Sumber: Coursera & The University of Sydney

Sumber: Coursera & The University of Sydney

Dalam jurnal bidang humaniora, secara keseluruhan semuanya sama dalam hal struktur. Satu perbedaannya adalah di jurnal ilmiah ini hanya ada bagian isi saja dan strukturnya secara keseluruhan menjadi lebih mirip seperti essay. Selain itu di bagian pendahuluan akan sedikit lebih panjang yang mana memaparkan hasil-hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Gagasan pokok dari setiap paragraf akan membantu kita memahami selama membaca jurnal ilmiah ini dan di bagian simpulan akan merangkum semua gagasan utama pada setiap paragraf sehingga hal tersebut menunjukkan kalau studi atau analisis lebih dalam diperlukan.


Jika beberapa dari kita ada yang bertanya-tanya tentang bidang lingustik misalnya termasuk humaniora, tetapi kenapa ada banyak jurnal ilmiah dalam bidang lingustik tetapi berupa eksperimen dan struktur jurnalnya juga seperti dalam bidang sains? Jawabannya adalah karena sebenarnya ada yang dinamakan dengan social sciences. Oleh karena itu, tergantung dari penelitian tersebut apakah melibatkan proses analisis data yang bersifat matematis atau tidak (Carlton, 2020).


Mungkin itu saja untuk sekarang. Semoga ada hal bermanfaat yang bisa kita temukan di postingan kali ini dan juga semoga perjalanan kita dalam menimba ilmu selalu dilancarkan oleh Allah SWT. Amiin ya rabb. 😇 

 

Referensi

 

Alexander, O., Argent, S., & Spencer, J. (2008). EAP essentials: A teacher's guide to principles and practice. Garnet Education.

 

Blake, G., & Bly, R. W. (1993). The elements of technical writing (p. 173). New York, NY: Macmillan.

 

Carlton, G. (2020). What Are the Humanities?: BestColleges. BestColleges.com. https://www.bestcolleges.com/blog/what-is-humanities/.


Kroemer, T. (2020). Guide to Writing the Results and Discussion Sections of a Scientific Article. GoldBio. https://www.goldbio.com/articles/article/Guide-to-results-and-discussion-section.

 
Nwagwu, W. E., & Onyancha, B. (2015). Back to the beginning—The Journal is dead, long live science. The Journal of Academic Librarianship, 41(5), 669-679.

No comments:

Post a Comment

Pages