6 Strategi Mencari Informasi Spesifik di Internet


Selamat datang kembali di postingan selanjutnya Caravel! setelah lumayan lama tidak menulis postingan. Sekarang, di postingan yang spesial ini, saya akan membahas tentang strategi-strategi yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan informasi yang kita cari di internet. Di postingan sebelumnya kita sempat membahas 5 Langkah Menjawab Pertanyaan-pertanyaan dalam Tugas Kuliah Kita secara Efektif, ini artinya sekarang kita sudah dalam proses pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan tugas kuliah tersebut. Belajar literasi digital memang bermanfaat sekali untuk kita karena kita akan lebih memaksimalkan penggunaan teknlogi yang tersedia di sekitar kita. Berikut merupakan enam teknik untuk mencari informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita.
 

1. Penggunaan tanda kutip

Cara yang pertama adalah dengan menggunakan tanda kutip di antara kata kunci yang ingin kita cari. Sering kali ketika kita mencari informasi di kolom pencarian, kita hanya mengetikan kata kunci tersebut dan hasil yang muncul kebanyakan tidak relevan dengan apa yang kita cari. Untuk mencari informasi relevan dengan apa yang kita cari, kita dapat memanfaatkan teknik pemakaian tanda kutip ini. Lihat perbedaan hasil pencarian berikut antara kata kunci yang tidak disertakan tanda kutip dan kata kunci yang disertakan tanda kutip.

Kata Kunci tanpa Tanda Kutip

Kata Kunci beserta Tanda Kutip

Perbedaan yang kita lihat dari kedua gambar di atas adalah ketika kita mengetikan kata kunci intensive speaking tanpa tanda kutip, hasil yang muncul lebih acak dan selama itu berkaitan dengan intensive atau speaking mesin pencari akan mengindeks halaman-halaman yang memiliki ranking tertinggi. Sementara itu, jika kita menambahkan tanda kutip di antara kata kunci tersebut, maka mesin pencari akan mencari halaman yang menyebutkan kata intensive speaking sekaligus tanpa terpisah-pisah. Contoh lainnya, ketika kita ingin mencari definisi suatu istilah, ketika kita mengetikan kata kunci mikroba didefinisikan sebagai tanpa tanda kutip akan berbeda dengan "mikroba didefinisikan sebagai" beserta tanda kutip. Kalian bisa coba mempraktikannya ya! 😁

2. Penggunaan Sinonim

Sebenarnya poin yang ini sudah dijelaskan dipostingan sebelumnya. Sinonim memang merupakan salah satu alternatif yang dapat kita lakukan apabila hasil pencarian masih kurang relevan dengan apa yang kita cari. Menggunakan sinonim akan lebih memperkaya referensi kita dalam pencarian informasi. Contohnya, ketika kita mencari referensi tentang bagaimana bakteri dapat menjadi penyebab penyakit pada tubuh manusia, kita dapat mempersempit pencarian menjadi bagaimana bakteri patogen menyebabkan penyakit pada manusia. Seperti yang dapat kita lihat, ketika kita mencari sinonim bakteri di mesin pencari, patogen merupakan salah satu persamaan kata tersebut. Namun, perlu kita ingat bahwa tidak semua sinonim berarti sama persis dalam penggunaannya. Jadi, patogen di sini memang memiliki persamaan katanya dengan bakteri, tetapi dalam definisi berbeda yang mana patogen adalah jenis bakteri berbahaya dan menyebabkan penyakit pada manusia. Sementara itu, seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua bakteri berbahaya bagi tubuh manusia.
 
 
Cecelia Vetter, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

3. Prinsip logika boolean

Selanjutnya, teknik yang ketiga ini menggunakan salah satu konsep yang ada dalam matematika, yaitu Aljabar Boolean. Nama Aljabar Boolean itu sendiri diambil dari nama salah satu matematikawan asal Inggris, George Boole. Dia merupakan orang yang menganggap bahwa konsep tersebut termasuk ke dalam bagian dari sistem logika pada pertengahan abad ke-19. Lebih lanjut, cara kerja teknik ini adalah kita mempersempitnya dengan formula AND, OR, and NOT. Berikut merupakan langkah-langkah untuk menggunakan pencarian dengan teknik ini.
 
  • Fungsi AND

Fungsi boolean operator yang satu ini, yaitu untuk menginformasikan kepada pangkalan data bahwa yang semua kata yang melibatkan istilah "descriptive lingusitics" DAN "prescriptive linguistics". Dengan menggunakan boolean operator ini, mesin pencari akan memprioritaskan artikel untuk kita yang melibatkan kedua istilah tersebut. Semakin banyak kita menambah istilah, contohnya kita menambahkan "descriptive grammar" AND "prescriptive grammar" AND "descriptive linguistics" AND "prescriptive linguistics". Maka, hasil yang didapat dari artikel yang muncul pertama adalah artikel yang melibatkan ke empat istilah tersebut. Untuk lebih lanjutnya, kita dapat mencoba mempraktikannya sendiri.

 

Boolean Operator - AND

  • Fungsi NOT (-)
Boolean operator yang terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi NOT. Fungsi ini berbeda seperti formula sebelumnya yang mana kita menulis kata OR atau AND. Sementara, untuk NOT, kita menggantikannya dengan tanda hubung (-) tanpa tanda kurung. Lebih lanjut, fungsi ini digunakan ketika kita ingin mengeliminasi istilah yang tidak diinginkan ketika mencari artikel. Contohnya, ketika kita mengetikan kata "prescriptive linguistics" di Google Scholar, artikel yang muncul kemudian banyak yang melibatkan istilah "English". Jika kita ingin mengeliminasi kata tersebut, kita hanya perlu mengetikan prescriptive linguistics -English. Hasilnya, artikel semua yang terindeks akan melibatkan istilah "prescriptive linguistics", tetapi tidak akan ada istilah "English".

 

Boolean Operator - NOT

  • Fungsi OR
Fungsi selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dalam melakukan pencarian artikel di mesin pencari adalah boolean operator dengan fungsi OR. Fungsi boolean operator yang satu ini adalah untuk memperluas artikel. Ketika kita ingin mencari artikel yang berkaitan dengan "descriptive grammar", kemudian kita berpikir bahwa "descriptive linguistics" masih relevan juga dengan apa yang kita cari. Maka, dengan mengetikan "descriptive linguistics" OR "descriptive grammar", hasil yang didapat adalah mesin pencari akan menampilkan segala artikel baik itu yang mengandung istilah "descriptive grammar" saja, "descriptive linguistics" saja atau bahkan keduanya.

Boolean Operator - OR


4. Jangka Waktu Publikasi

Teknik yang satu ini sebenarnya sudah cukup populer dan mudah diketahui juga. Namun, masih ada beberapa di antara kita yang tidak terpikir sama sekali untuk memanfaat tool yang disediakan oleh mesin pencari, yaitu  opsi tanggal publikasi artikel. Tentunya ketika kita melakukan penelitian, kita harus banyak melibatkan referensi-referensi 5 tahun ke belakang. Adanya opsi untuk memilih tahun berapa artikel yang ingin kita cari akan lebih mempermudah dalam mencari informasi dari yang terlama sampai yang terkini. Lebih lanjut, sebagai contoh ketika kita pergi ke Google Scholar di samping kiri kita akan tersedia opsi untuk mengubah tahun publikasi dengan mudah.
 

5. Artikel yang berhubungan

Teknik selanjutnya yang bisa gunakan adalah dengan memanfaatkan opsi "related articles". Lebih lanjut, fungsi ini digunakan untuk mencari artikel terkait dengan apa yang kita baca. Semua hasil yang muncul  artikel tersebut akan berkaitan dengan satu artikel yang baru saja kita baca. Untuk lebih jelasnya, kalian dapat mencoba untuk mengetikan kata kunci apapun di Google Scholar. Kemudian, kita melihat di bawah setiap indeks artikel akan ada opsi "related articles". Opsi ini sejauh yang saya ketahui hanya di Google Scholar. Jika, ada di mesin pencari lainnya tolong informasikan di komentar bawah ya. 😁

6. Kutipan berantai 

Teknik selanjutnya masih ada di Google Scholar. Teknik yang satu ini disebut dengan citation chaining atau pengutipan berantai. Ini maksudnya adalah ketika kita sudah mengetikan kata kunci apa saja di mesin pencari Google Scholar, di bagian bawah setiap artikel yang terindeks akan terlihat pilihan "cited by 1, 2, 3, atau bahkan 100 orang lebih" (jika artikel tersebut ada yang mengutip, maka barulah akan muncul opsi tersebut). Jadi, teknik ini juga dapat digunakan untuk mencari artikel yang ingin kita cari karena ketika pengarang mengutip salah satu artikel dari pengarang lainnya, maka topik artikel pengarang yang mengutip tersebut tidak akan begitu jauh topik artikel yang ditulis pengarang. Istilah ini biasa kita sebut dengan yang namanya "daftar pustaka" atau "referensi" dalam suatu artikel ilmiah.

Itulah 6 cara mencari informasi yang efektif dan spesifik di mesin pencari. Hal yang perlu kita ingat adalah kita dapat menggabungkan keenam cara tersebut sesuai kebutuhan kita. Lebih lanjut, sebenarnya masih banyak teknik pencarian informasi dan ini hanyalah beberapa caranya. Namun, poin yang terpenting dari semua ini adalah mulai dari sekarang kita harus mencoba untuk lebih sadar dan melek terhadap penggunaan teknologi. Teknologi sebenarnya sudah memberikan yang terbaik untuk kita, tinggal hanya kita yang harus terus memanfaatkan, memaksimalkan, melejitkan potensi yang ada dalam teknologi dan tentunya dalam diri kita juga. 😁 bye for now!


Referensi


Blackburn, J. (n.d.). Academic Skills for University Success. Coursera. https://www.coursera.org/specializations/academic-skills.
 
Ebsco.com. (n.d.). Retrieved 18 July 2021, from https://www.ebsco.com/sites/g/files/nabnos191/files/acquiadam-assets/Top-Five-Searching-Strategies-Handout.pdf.

No comments:

Post a Comment

Pages